“Lagu Duri” oleh Tama Yuri sudah Hadir di Industri Musik Indonesia

Seperti bunga cantik yang bertangkai duri; Tama Yuri menggambarkan meski rasa sayang punya resiko tersakiti, ia tetap memiliki daya pikat sendiri. Tak seorangpun ingin hidup tanpa disayang, tetapi takut jika pemberi sayang menghilang.

Single Duri, yang ditulis sendiri di dalam kamarnya menjadi metafora bagi Tama dalam mengisahkan perjuangan panjang dan melelahkan seorang anak yang ingin memaafkan orangtua.

Sang anak, rindu akan kehangatan kasih sayang orangtuanya. Namun ia terluka karena kehilangan dan ketidakpedulian yang didapatinya dari orangtua. Rasa sedih dan kekecewaan terpatri dalam dirinya tanpa memahami akan alasan mengapa orangtuanya meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. “Lahirkan ku waktu itu, harapanmu apa?”, tanyanya dalam hati.

Seolah-olah kehadirannya tidak begitu diinginkan sejak hari pertama.

Seiring berjalannya waktu, sang anak mulai meredam amarahnya. Ia berusaha berdamai dengan diri sendiri dan perlahan-lahan, mencoba memaafkan orangtuanya meskipun ia tidak tahu mengapa. Ia belajar menerima bahwa keputusan yang diambil orangtuanya mungkin tak sesederhana yang ia bayangkan. Walaupun prosesnya menusuk hati seperti terkena duri tajam yang tak terlukiskan dengan kata-kata.”

Tama juga teringat oleh sebuah gumamman yang beberapa kali dinyanyikan oleh Ibunya sewaktu ia berumur 4 tahun. “Waktu Ibuku bernyanyi sambil bergumam untuk membuatku tertidur, aku merasa paling rileks dan tenang, aku rindu waktu-waktu itu.”, ujar Tama.

Pengalaman ini memunculkan ide untuk memasukkan beberapa gumamman yang ia lantunkan tipis di lagu ini. Tama merasa beruntung juga, saat ini ia dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung dalam karir bermusiknya.

“Duri” menjadi single pertama yang akan mengawali rangkaian lagu-lagu di Album perdana Tama Yuri yang rilis segera.